Profil Desa Sangubanyu

Ketahui informasi secara rinci Desa Sangubanyu mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Sangubanyu

Tentang Kami

Profil Desa Sangubanyu, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Mengupas tuntas potensi agraris, data demografi terbaru, dinamika pemerintahan, serta geliat sosial ekonomi masyarakat desa yang aktif dan berdaya saing di Jawa Tengah.

  • Basis Agraris yang Kuat

    Mayoritas wilayah Desa Sangubanyu merupakan lahan sawah irigasi produktif yang menjadi penopang utama perekonomian dan ketahanan pangan lokal.

  • Tata Kelola Pemerintahan Aktif

    Pemerintah Desa menunjukkan transparansi dan kepedulian sosial yang tinggi melalui musyawarah rutin terkait anggaran (APBDesa) dan program bantuan langsung tunai (BLT-DD) yang tepat sasaran.

  • Kehidupan Sosial yang Dinamis

    Masyarakat memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam berbagai kegiatan, mulai dari kesehatan, olahraga, keagamaan, hingga pemberdayaan ekonomi yang sering kali bersinergi dengan pihak eksternal seperti mahasiswa KKN.

Pasang Disini

Terletak di wilayah selatan Kabupaten Kebumen, Desa Sangubanyu di Kecamatan Buluspesantren menjelma sebagai sebuah wilayah perdesaan yang memadukan potensi agraris dengan kehidupan sosial kemasyarakatan yang dinamis. Dengan topografi yang didominasi oleh lahan persawahan subur, desa ini tidak hanya menjadi salah satu lumbung pangan di tingkat kecamatan, tetapi juga menunjukkan geliat pembangunan dan pemberdayaan yang terarah. Aktivitas pemerintahan yang transparan dan partisipasi aktif warganya menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan zaman sekaligus mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

Geografi dan Demografi

Desa Sangubanyu secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya berada pada koordinat geografis 7°44′6″ Lintang Selatan dan 109°41′0″ Bujur Timur. Luas wilayah Desa Sangubanyu tercatat sebesar 219,775 hektar. Dari total luas tersebut, sebagian besar merupakan lahan produktif berupa sawah dengan sistem irigasi teknis yang membentang seluas 161 hektar. Lahan non-sawah dimanfaatkan untuk pemukiman penduduk, pekarangan dan fasilitas umum lainnya.

Secara geografis, Desa Sangubanyu berbatasan langsung dengan desa-desa lain di dalam maupun di luar Kecamatan Buluspesantren. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Waluyo. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Bocor. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Ayamputih, dan di sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Klirong. Letaknya yang strategis ini memudahkan aksesibilitas warga menuju pusat kecamatan maupun pusat kabupaten.

Berdasarkan data kependudukan mutakhir, jumlah penduduk Desa Sangubanyu mencapai 3.336 jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 2,198 kilometer persegi, maka kepadatan penduduk di desa ini ialah sekitar 1.518 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah wilayah perdesaan, menandakan area pemukiman yang terkonsentrasi dan pemanfaatan lahan yang intensif.

Dari sisi profil pendidikan, struktur demografi penduduk Desa Sangubanyu menunjukkan potret masyarakat yang terus berkembang. Mayoritas penduduk telah menyelesaikan pendidikan hingga jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau sederajat, dengan jumlah mencapai 1.620 orang. Sementara itu, lulusan Sekolah Dasar (SD) tercatat sebanyak 183 orang, dan lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) berjumlah 120 orang. Terdapat pula 67 orang penduduk yang telah menamatkan pendidikan tinggi (Diploma/Sarjana), yang menjadi aset sumber daya manusia bagi kemajuan desa. Di sisi lain, masih terdapat 67 warga yang belum pernah mengenyam pendidikan formal, menjadi fokus perhatian bagi program-program peningkatan kapasitas di masa mendatang.

Tata Kelola Pemerintahan dan Kelembagaan Desa

Pemerintahan Desa Sangubanyu menunjukkan kinerja yang aktif dan transparan dalam menjalankan roda birokrasi serta mengelola program pembangunan. Balai Desa Sangubanyu menjadi pusat administrasi dan kegiatan kemasyarakatan. Secara rutin, pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menyelenggarakan musyawarah desa (Musdes) untuk membahas isu-isu krusial.

Sebagai contoh nyata akuntabilitas, pada awal tahun 2025, Pemerintah Desa Sangubanyu menggelar musyawarah untuk menyampaikan laporan realisasi pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) tahun anggaran 2024. Dalam forum yang sama, dilaksanakan pula Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk validasi dan finalisasi calon keluarga penerima manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) untuk tahun anggaran 2025.

Proses penetapan KPM BLT-DD dilakukan secara cermat dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk ketua Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Kriteria yang ditetapkan sangat spesifik, yaitu memprioritaskan warga miskin yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit kronis, penyandang disabilitas, lansia yang hidup sebatang kara, serta belum menerima bantuan sosial lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH). Dari puluhan usulan yang masuk, sebanyak 28 KPM ditetapkan sebagai penerima manfaat, menunjukkan proses verifikasi yang ketat dan tepat sasaran.

Keberhasilan tata kelola ini tidak lepas dari sinergi antara pemerintah desa dengan berbagai lembaga kemasyarakatan yang ada, seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), karang taruna, pengurus RW dan RT, serta kelompok tani. Lembaga-lembaga ini berperan aktif sebagai penyalur aspirasi sekaligus mitra pemerintah desa dalam pelaksanaan program di tingkat akar rumput.

Potensi Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Sangubanyu. Dengan 161 hektar sawah irigasi, mayoritas penduduk menggantungkan hidupnya sebagai petani. Komoditas utama yang dihasilkan ialah padi, yang mampu dipanen beberapa kali dalam setahun berkat dukungan sistem irigasi yang memadai. Pemerintah desa dan kelompok tani terus berupaya meningkatkan produktivitas melalui berbagai program, seperti sosialisasi penggunaan pupuk organik cair (POC) dan pembuatan resapan biopori untuk menjaga kesuburan tanah dan ketersediaan air.

Di luar sektor pertanian, geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mulai menunjukkan potensinya. Berbagai produk olahan makanan rumahan dan kerajinan tangan menjadi sumber pendapatan alternatif bagi warga. Menyadari potensi ini, pemerintah desa bersama mitra dari kalangan akademisi, seperti mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN), secara proaktif mengadakan pemberdayaan UMKM. Salah satu inisiatif yang telah dilakukan yaitu sosialisasi mengenai pentingnya pendaftaran merek, desain kemasan produk yang menarik, pengurusan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), hingga strategi pemasaran digital. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal agar dapat menembus pasar yang lebih luas.

Dari sisi infrastruktur, Desa Sangubanyu terus berbenah. Akses jalan menjadi prioritas utama untuk menunjang mobilitas orang dan barang. Saat ini, desa memiliki jalan makadam sepanjang 5.000 meter dan jalan rabat beton sepanjang 3.500 meter. Keberadaan infrastruktur jalan yang memadai ini sangat vital untuk mengangkut hasil panen dari sawah ke pasar serta memudahkan akses warga ke fasilitas publik.

Selain itu, desa ini juga memiliki fasilitas publik yang representatif, yaitu sebuah Gedung Olahraga (GOR) yang dibangun dalam kurun waktu 2017 hingga 2019. GOR ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pengembangan bakat olahraga warga, tetapi juga kerap dimanfaatkan sebagai lokasi penyelenggaraan berbagai acara desa, mulai dari turnamen hingga kegiatan sosialisasi.

Kehidupan Sosial dan Kemasyarakatan

Kehidupan sosial di Desa Sangubanyu berjalan dengan harmonis dan penuh dinamika. Tingkat partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan komunal terbilang sangat tinggi. Ini tercermin dari banyaknya agenda yang berhasil diselenggarakan, baik yang diinisiasi oleh pemerintah desa, lembaga kemasyarakatan, maupun hasil kolaborasi dengan pihak luar.

Pada awal tahun 2025, sinergi antara warga dengan mahasiswa KKN dari UPN “Veteran” Yogyakarta menghasilkan serangkaian kegiatan positif. Di bidang kesehatan, dilaksanakan Posyandu untuk balita, Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk memantau kesehatan para lansia, serta sosialisasi mengenai penyakit Gondongan (Mumps) sebagai langkah preventif. Kegiatan ini menunjukkan kesadaran kolektif akan pentingnya kesehatan masyarakat.

Di bidang kebersamaan dan olahraga, diadakan turnamen "Sangubanyu Bersatu" yang mempertandingkan cabang bulu tangkis dan catur. Acara ini berhasil mempererat tali persaudaraan antarwarga dari berbagai dusun yang ada di Desa Sangubanyu.

Sementara itu, kegiatan keagamaan juga menjadi perekat sosial yang kuat. Perayaan hari besar Islam seperti Isra Mi`raj 1446 H diselenggarakan dengan meriah di tingkat dusun maupun desa, berpusat di masjid-masjid lokal seperti Masjid Assidiq Awwal. Acara-acara semacam ini tidak hanya menjadi medium ibadah, tetapi juga ajang silaturahmi yang memperkokoh kerukunan warga. Dengan fondasi sosial yang kuat ini, Desa Sangubanyu memiliki modal besar untuk terus bergerak maju secara kolektif.